Mengenal Virus Corona dan Cara Penularannya

Blog Single

Belakangan ini telah terjadi wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Keberadaan virus corona berawal dari Wuhan, China, lalu menyebar ke sejumlah negara lain.

Sebenarnya, beberapa tahun yang lalu virus corona juga telah menjadi menjangkiti masyarakat, dalam bentuk penyakit SARS dan MERS. Namun, kali ini virus corona hadir dalam jenis yang berbeda.

Virus corona yang baru-baru ini menjadi wabah adalah jenis baru, sehingga belum ada namanya. Agar lebih mudah membedakannya dari jenis-jenis virus corona terdahulu, para ahli menuliskannya dengan nama nCoV-2019 atau novel corona virus 2019 atau Covid-19 . Virus corona jenis baru ini memiliki kesamaan dalam urutan genetik dengan SARS-CoV2 sebesar 79 persen dan kesamaan dengan MERS CoV3.

Virus Covid-19 ini baru saja ditemukan. Oleh karena itu, belum ada vaksin untuk mencegahnya, dan belum ada obat untuk pasien yang terinfeksi virus ini.

Virus Corona Hidup di Saluran Pernapasan

Virus Covid-19  bisa hidup di tubuh manusia karena ada reseptornya di dalam tubuh manusia. Letak reseptor itu ada pada saluran pernapasan. Karenanya, virus corona menyerang organ-organ pernapasan.

Penularan Virus Corona

Virus Covid-19 bersifat zoonosis, yaitu menular dari hewan ke manusia. Virus masuk ke saluran pernapasan, diterima reseptor, lalu menginfeksi manusia. Saat ini juga sudah ditemukan penularan virus corona dari manusia ke manusia. Penularan ini melalui percikan ludah pada saat batuk, pilek, dan bersin.

Penularan juga bisa melalui kontak erat dengan orang yang terkontaminasi virus ini. Kontak erat misalnya berjabat tangan atau menyentuh anggota tubuh yang terkontaminasi virus.

Menyentuh benda yang tertempel virus corona juga bisa menyebabkan tertular virus ini. Terlebih setelah menyentuhu benda-benda tersebut, lalu menyentuh hidung, mulut, atau mata. Penularan juga bisa terjadi melalui tinja yang terkontaminasi virus corona.

Perlu diketahui, virus corona tidak menular melalui buah-buahan. Juga, tidak menular melalui sup kelelawar. Kelelawar yang menulari virus corona kepada manusia adalah kelelawar yang masih hidup dan sudah terinfeksi virus corona.

Jangan Percaya Berita Bohong

Di tengah wabah yang membut panik seluruh dunia, banyak pihak yang mungkin menjadi salah paham. Berita-berita bohong (hoax) pun tersebar. Beberapa berita bohong tersebut adalah:

·      Virus corona menular lewat pandangan mata

·      Virus corona menular karena mengonsumsi sup kelelawar

·      Virus corona menular karena mengonsumsi buah-buahan

·      Virus corona menular lewat ponsel buatan China

·      Infeksi virus corona dapat diobati dengan bawang putih

·      Infeksi virus corona dapat diobati dengan minum alkohol

·      Masker yang paling baik untuk melindungi diri dari virus corona adalah masker N95

Berita-berita hoax ini semakin memperkeruh keadaan. Masyarakat merasa panik karena berita-berita tersebut. Jangan sampai Anda percaya pada berita tersebut karena tidak terbukti kebenarannya.

Waspadai Gejalanya

Kenalilah gejala infeksi virus corona atau Covid-19. Jangan abaikan jika Anda mengalami gejala infeksi virus ini. Gejala orang yang terinfeksi virus ini adalah seperti flu, yaitu batuk, pilek, demam, nyeri otot, dan kesulitan bernapas. Gejala-gejala tersebut muncul pada 2 – 14 hari setelah terinfeksi virus corona. Infeksi ini menunjukkan penyakit pneumonia yang tidak biasa. Apabila dilakukan pemeriksaan rontgen dada, akan tampak infiltrat pneumonia yang luas di kedua paru. Jika Anda mendapati gejala-gejala tersebut, segeralah minta pertolongan dokter.

Pada saat ini, semua orang wajib mengenal virus corona atau Covid-19. Tujuannya agar terhindar dari berita yang simpang siur, dan menghindari infeksi yang mungkin terjadi pada siapa pun.

 

 

Referensi:

·      Paparan Media Edukasi Kebersihan Diri & Saluran Pernapasan untuk Cegah dan Putus Rantai Infeksi Virus Corona – Germas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020. Narasumber: dr. Daeng M. Faqih, SH, MH (Ketua Umum PB IDI), DR. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P(K) (Pokja Infeksi PP PDPI), dr. Murtaza Qasuri (Medical Director Mundipharma South East Asia).

·       https://www.who.int/health-topics/coronavirus

·      https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/symptoms.html

·       https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/symptoms-causes/syc-20479963

Related Post