Washington - Para periset telah mengidentifikasi sebuah gen yang bisa membantu orang untuk menoleransi kondisi-kondisi rendah oksigen, menurut sebuah kajian yang diterbitkan, Senin (3/8). Temuan ini membuka jalan untuk perawatan baru gagal jantung dan kondisi-kondisi terkait.
"Ini demonstrasi pertama bahwa sebuah gen yang beradaptasi di tempat yang tinggi penting untuk melindungi fungsi jantung dalam hipoksia (kondisi oksigen rendah) yang sedang dan parah," kata penulis utama Gabriel Haddad, ketua Departemen Pediatrik di University of California, San Diego, Amerika Serikat.
Para periset mengidentifikasi sebuah gen yang mereka yakini bisa membantu orang-orang Etiopia yang tinggal di tempat yang sangat tinggi; tingkat oksigen relatif rendah, selama beribu-ribu tahun. Gen itu, EDNRB, menyandikan sebuah protein yang diyakini bisa membantu memperbesar pembuluh darah.
Untuk kajian ini, para peneliti memonitor performa relatif tikus-tikus dengan level EDNRB normal dan tikus-tikus dengan level yang rendah dalam kondisi kekurangan oksigen. Tikus-tikus dengan tingkat EDNRB yang rendah lebih baik dalam mempertahankan irama jantung normal, tekanan darah, dan aliran oksigen ke organ-organ vital, bahkan ketika oksigen berada di bawah level yang ditemukan di puncak Gunung Everest.
"Menurunkan EDNRB memberikan keajaiban bagi tikus-tikus ketika tingkat oksigen lingkungan rendah, sehingga kami menyimpulkan bahwa gen EDNRB memainkan peran kunci dalam adaptasi manusia terhadap oksigen yang rendah dan tempat yang tinggi,” tutur Haddad.
Ia mengatakan, kemajuan ini bisa membantu dalam pencarian terapi-terapi yang lebih baik untuk makhluk hidup di atas permukaan laut yang menderita serangan jantung, stroke, dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan tingkat oksigen rendah. Kajian ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
Sumber: Sinar Harapan
|