Jakarta - Kemampuan bubuk arang aktif (activated charcoal) menyerap racun membuatnya sering digunakan untuk obat. Namun belakangan banyak juga suplemen bermunculan yang berbahan arang.
Suplemen ini banyak karena tren detoksifikasi atau detoks menggunakan bubuk arang aktif mulai digemari. Teorinya arang bisa dikonsumsi setiap hari sebagai suplemen untuk menyerap sisa-sisa zat berbahaya seperti pestisida atau bahan kimia lain dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
"Ada juga penjual arang aktif yang bisa Anda beli online menjanjikan bisa mengobati gas dan beberapa orang menggunakannya untuk memutihkan gigi. Sayang, kenyataannya, tidak sesederhana itu," ujar ahli, editor, dan konsultan nutrisi Cynthia Sass dalam tulisannya di Health dan dikutip dari berbagai sumber pada Senin (10/8/2015).
Cynthia mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seseorang bila ingin menggunakan bubuk arang aktif sebagai suplemen sehari-hari.
Pertama adalah arang tak bisa membedakan zat berbahaya dalam tubuh. Artinya tak hanya racun yang diserap dan dibuang oleh arang tapi juga bisa nutrisi, vitamin B serta C, atau bahkan obat sehingga menghilangkan efeknya.
"Jadi mengonsumsi arang yang dicampur jus, misalnya, malah bisa membuat kurang sehat. Hal yang paling penting untuk diingat tentang detoksifikasi adalah tubuh sudah punya hati, ginjal, jantung, dan organ pencernaan lainnya yang punya fungsi itu," kata Cynthia.
Kedua penggunaan bubuk arang aktif dalam penelitian diketahui bisa memicu rasa mual dan muntah-muntah. Arang bisa memperlambat pencernaan sehingga ada risiko konstipasi dan satu laporan dari George Washington University mencurigai konsumsi rutin arang membuat seorang pasien mengalami inflamasi usus.
"Karena bubuk arang aktif tidak rutin digunakan, belum ada penelitian yang melihat efek jangka panjangnya, keamanannya, terlebih lagi berapa dosis amannya,"
"Intinya arang aktif ini sudah lama digunakan ilmu medis untuk keadaan darurat dan beberapa dokter mungkin menyarankannya untuk mengurangi efek samping kemoterapi atau dialisis jangka panjang. Akan tetapi butuh lebih banyak riset lagi dan menurut saya terlalu dini untuk menggunakan arang sebagai obat rumahan atau suplemen," pungkas Cynthia. (fds/vit)
|