Jakarta - Mitos dan fakta seputar buang air besar (BAB) memang banyak diperbincangkan. Tak ayal, beberapa pakar memang meyakini BAB memiliki kaitan kuat dengan kondisi kesehatan tubuh seseorang.
Misalnya, banyak makan serat dan minum air putih dapat membuat BAB lebih lancar, atau sulit BAB terus menerus ternyata bisa menyebabkan wasir.
Nah, detikHealth pun merangkum beberapa fakta dan mitos seputar BAB yang mungkin saja belum pernah Anda baca. Tahukah Anda kenikmatan BAB kadang menyerupai orgasme? Atau sering BAB akan menurunkan berat badan? Berikut penjelasannya seperti ditulis pada Jumat (31/7/2015).
1. Nikmatnya seperti orgasme Para ilmuwan dari Princeton University di New Jersey mengkonfirmasi bahwa BAB yang lancar memang bisa memberikan kepuasan orgasmik yang mereka sebut 'poo-phoria'. Menariknya lagi, kepuasan tersebut bersifat adiktif atau menyebabkan ketagihan.
Dr Anish Sheth, spesialis saluran cerna dari Princeton University yang juga menulis buku What's Poo Telling You? mengatakan bahwa 'poo-phoria' dipicu oleh gerakan usus saat mengeluarkan kotoran. Semakin besar massa kotoran yang keluar, semakin besar kuat gerakannya.
"Buat beberapa orang, rasanya mungkin seperti pengalaman religius. Bagi sebagian yang lain, rasanya seperti orgasme. Berutung bagi sebagian yang lain lagi, rasanya seperti dua-duanya," kata Dr Sheth dalam buku tersebut.
2. BAB tak teratur Tak sedikit orang yang mengaku resah karena memiliki kebiasaan BAB tak teratur. Beberapa di antaranya langsung panik dan mengaku takut mengalami penyakit pencernaan seperti infeksi usus hingga kanker usus besar.
dr Indra Wijaya, SpPD, MKes dari Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Pelita Harapan mengatakan bahwa BAB tak teratur belum tentu merupakan gangguan usus. Bisa jadi hal ini terjadi akrena refleks lambung usus terlalu sensitif.
"Ciri-ciri penyakit usus adalah jika ada kelainan secara konsistensi (kepadatan), bentuk, terdapat darah pada feses, disertai dengan nyeri perut di bagian bawah," paparnya.
3. Jadwal berubah gejala kanker dr Hardianto, SpPD dari Digestive Clinic RS Siloam Kebon Jeruk mengatakan bahwa selain BAB mengeluarkan darah, salah satu gejala kanker usus besar lainnya adalah perubahan jadwal BAB yang cukup signifikan.
"Misalnya biasa BAB satu kali sehari atau dua hari sekali, lalu tiba-tiba BAB-nya jadi nggak terjadwal. Bisa 3 hari sekali, atau bahkan 4-5 hari sekali dan sudah berlangsung lama, ini juga bisa jadi gejala kanker usus besar," tutur dr Hardianto.
Namun bukan hanya berubah jadwal saja, gejala lain seperti lemas, berat badan berkurang drastis hingga konstipasi atau sembelit terus menerus juga merupakan faktor gejala kanker usus besar.
4. Pengaruhi berat badan Mitzi Dulan, RD penulis The Pinterest Diet menuturkan pengaruh BAB dengan turunnya berat badan memang ada, tetapi hanya sedikit. Secara sederhana, Dulan menuturkan kotoran yang dibuang tubuh saat BAB tergantung dari berat badan seseorang dan frekuensi BAB.
Pada dasarnya, Dulan menekankan rutin BAB bisa mengurangi kembung di perut sehingga seseorang akan merasa lebih nyaman ketika menggunakan celana. Kemudian, akan timbul pula sensasi berat badan berkurang.
"Massa feses bisa bervariasi bagi tiap orang, 0,4-1,6 kg. Makin jarang Anda BAB maka jumlahnya makin besar saat dikeluarkan. Namun, ketika Anda berpikir BAB berpengaruh besar pada turunnya bobot Anda, itu hanya sedikit saja pengaruhnya," tegas Dulan.
|