Vitamin B banyak dipromosikan sebagai obat untuk mengatasi masalah saraf. Namun apakah suplemen tersebut benar-benar efektif untuk mengatasi keluhan saraf, terutama yang terjadi pada lansia yang telah mengalami penyakit degeneratif atau penuaan?
“Sebenarnya ini masih banyak diperdebatkan kalangan medis. Tetapi kalau kita berpijak dari data yang ada, vitamin B punya kemungkinan untuk menjadi terapi tambahan, namun bukan yang utama,” kata neurolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, Jimmy Barus di Jakarta, belum lama ini.
Jimmy menambahkan bahwa apakah vitamin B berefek sebagai obat anti nyeri saraf atau tidak, seperti yang diiklankan banyak obat masalah saraf di pasaran, masih belum diketahui pasti.
“Tetapi vitamin tertentu memang terbukti bisa membantu memelihara saraf tetap optimal. Hanya itu sebenarnya manfaat yang banyak ditawarkan suplemen yang banyak beredar dipasaran,” ujarnya. (ren)
|